Minggu, 31 Oktober 2010

gunung krakatau mengalami letusan ratusan kali(yahoo)

Kalianda, Lampung (ANTARA)- Aktivitas
Gunung Anak Krakatau (GAK) di perairan
Selat Sunda masih berstatus waspada meski
letusan gunung itu diperkirakan mencapai
ratusan kali sepanjang Minggu.
Kepala Pos Pengamatan Gunung Anak
Krakatau (GAK) di Desa Hargopancuran
Kecamatan Rajabasa, Andi Suardi,
mengatakan, di Rajabasa, Minggu, dari
pukul 00.01 WIB sampai 12.25 WIB Minggu
siang, intensitas letusan tercatat sebanyak
66 kali.
"Sampai nanti malam letusan dipastikan
mencapai ratusan kali," terang dia.
Sementara, lanjut dia, gempa vulkanik dalam
mulai Minggu pagi hingga siang, mencapai
32 kali, gempa vulkanik dangkal 45 kali dan
gempa tremor 26 kali serta hembusan 40
kali.
"Ketinggian semburan pasir dan abu
vulkanik mencapai diatas 500 meter," kata
dia.
Lalu, lanjut dia, dengan banyaknya jumah
letusan yang terpantau dari pos yang
berjarak 40 kilometer itu, Gunung Anak
Krakatau masih berstatus waspada seperti
hari sebelumnya.
Dengan kondisi itu, imbau dia, nelayan saat
melaut malam hari diminta tidak berlayar
terlalu dekat ke GAK itu karena berbahaya.
"Jarak aman minimal empat kilometer,
bahkan kalau bisa lebih dari jarak tersebut
untuk antisipasi," terang dia.
Dia mengatakan, peningkatan aktivitas ini
merupakan gejala alam karena merupakan
gunung berapi aktif dan peningkatan
aktivitas dapat terjadi sewaktu-waktu tanpa
terduga sebelumnya.
Sementara itu, sejumlah warga di kawasan
pantai Kecamatan Punduh Pedada,
Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung
tetap tenang meski mereka mulai waspada,
karena tempat tinggal mereka berdekatan
dengan Gunung Anak Krakatau.
"Warga di sini umumnya masih tenang-
tenang saja, tetapi mulai waspada setelah
Gunung Krakatau diberitakan mulai aktif
lagi," kata warga Desa Kampung Baru,
Punduh Pedada, Ny. Yayuk.
Dia mengakui bahwa belakangan ini banyak
mendengarkan dan melihat berita dari
radio dan televisi seputar aktifnya Gunung
Anak Krakatau, menyusul letusan Gunung
Merapi.
Kepala Urusan (Kaur) Pembangunan Desa
Kampung Baru, Hanapi, juga membenakan
bahwa aktivitas warga di kawasan pantai
itu masih normal, meski ramai diberitakan
Krakatau aktif, dan mengeluarkan
sembutran asap ratusan kali setiap harinya.
Namun demikian, warga di sana
mengharapkan agar kondisi Krakatau itu
tidak lebih buruk, karena banyak warga di
sana yang rumahnya di kawasan pantai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar